Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Perbedaan RDA, RTA dan RDTA Bagi Pemula Vape

Perbedaan RTA, RDA, RDTA

Buat vapers pemula yang baru kenal dunia vapor atau personal vaporizer, pasti sedikit dibingungkan dengan istilah tiga istilah ini, yaitu RDA, RTA dan RDTA. Secara umum atomizer/atty dibagi jadi 3 tipe: RDA (Rebuildable Dripping Atomizer), RTA (Rebuildable Tank Atomizer) dan RDTA (Rebuildable Dripping Tank Atomizer). Ketiga tipe atomizer tersebut punya fungsi yang sama, yaitu memanaskan bagian coil dan liquid agar terciptanya suatu uap vapor yang berkesinambungan dan saling bersinergis. Halahh... Tetapi kalo dari sisi cara kerja, tiap tipe atomizer tersebut berbeda.

1. RTA (Rebuildable Tank Atomizer)

Atomizer ini didesain dengan adanya tank kaca untuk memudahkan para vapers untuk menampung e-juice kedalam tank tersebut. tank kaca yang digunakan biasanya adalah terbuat dari kaca pyrex yang tidak mudah memuai, sehingga tidak mudah pecah walaupun terkena suhu tinggi. Untuk para vapers yang ngga mau repot buat netesin tiap kapas mulai kering, tipe ini pas buat kalian, tinggal isi seperempat, setengah, atau full tank, bisa langsung dinikmati.
Pertama kita bahas kekurangannya dulu ya, karna ngomongin kekurangan orang lebih menarik dibanding kelebihannya hehe. Okay balik lagi, kekurangannya RTA sendiri menurut gue adalah ketika kita memilih e-juice dengan persentase VG (Vegetable Gliserin) nya tinggi (70:30) atau bahkan (100:0), kita bakal sering kena dry hit. *Lho kenapa? karna e-juice yang persentase VG nya tinggi akan lebih kental daripada e-juice yang biasa. Semakin kental e-juice maka semakin sulit / lama e-juice tersebut terserap oleh kapas. Sekali, dua kali, tiga kali, inhale lama sih masih oke, tapi kalo sudah ngevape berjam-jam sambil nongkrong biasanya baru terasa dry hitnya, dan itu bikin sakit ternggorokan. Saran gue buat kalian pengguna RTA lebih baik pilih e-juice yang persentasenya 50% VG dan 50 % PG, kalo buat cloud chashing juga persentase segitu udah lumayan, tergantung build coil kalian aja. 

Selain itu juga lebih boros e-juice, karna ketika e-juice dalam tank masih banyak tapi kita ingin pergi atau ngerjain aktifitas lain, e-juice di tank akan terbuang sia-sia. Karna biasanya e-juice yang ditinggal semalam saja didalam tank pun rasanya udah berbeda, otomatis kita harus buang sisa e-juice tersebut, mubazir. 
          
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kelebihan RTA ini adalah kalian ngga perlu repot bawa e-juice kesana kemari tinggal tampung, lalu siap digunakan. Sejauh ini sih baru itu aja kelebihan RTA dibanding yang lain. Kalo soal taste atau cloud sih menurut gue tergantung penggunaan watt, cara kalian build coil dan banyaknya hole pada post deck pada RTA kalian. 

2. RDA (Rebuildable Dripping Tank)

Berbeda dengan RTA, tipe ini tidak mempunyai tank, sehingga kita harus meneteskan e-juice secara langsung ke kapas. Pada umumnya bagian coil pada RDA terlihat langsung jika dilihat dari atas, beberapa RDA pada bagian driptip nya terdapat anti spitback yang berguna untuk menahan e-juice yang menyiprat langsung kearah rongga mulut, seperti pada Vape Breed Competition V2 Style 22m.
Kekurangan dari RDA sendiri adalah buat kalian yang ngga suka repot dengan netesin tiap kapas kering, tipe ini ngga direkomendasiin banget. Lalu kalian juga harus sering-sering perhatikan kondisi kapas, jangan sampe kapas sudah kering tapi kalian masih inhale. Kemudian, untuk yang suka main quad coil dengan watt gede, biasanya RDA jadi panas banget karna bagian post langsung bersebrangan dengan dinding RDA tanpa ada tank kaca seperti pada RTA. Selain itu juga buat kalian yang suka fitnes, diharap pelan-pelan aja netesin nya, jangan langsung pencet pipet nya sekaligus ntar tumpah kemana mana. *hehe bcanda bang. Kelebihan dari tipe ini adalah efisien, kita bisa netesin sebanyak apa e-juice yang kita inginkan tanpa harus mubazir seperti RTA. Umumnya RDA memiliki jarak antar post yang lebih panjang, karna tidak ada tank kaca sehingga kita bisa build wire lebih banyak lilitan. 

3. RDTA (Rebuildable Dripping Tank Atomizer)


Terakhir adalah RDTA. Seperti namanya Dripping dan Tank, tipe ini didesain agar memungkinkan vapers untuk menetes atau menampung e-juice sesuai keinginan. Kalian bisa menampung e-juice kalian atau meneteskan pada coil nya. Pada beberapa RDTA bahkan bisa diubah menjadi RDA atau RTA dengan mencopot bagian tank atau memasang bagian tank tersebut, seperti pada Ijoy Combo RDTA. Umumnya tipe RDTA memiliki tank yang terletak dibagian bawah deck.

Kekurangan dari RDTA ini adalah ketika buill coil, kapas yang digunakan harus panjang hingga menjangkau bagian tank, terdiri dari banyak bagian sehingga memakan waktu ketika membersihkan. 

Kelebihannya adalah kita bisa menetes atau menampung e-juice sesuka hati. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli RDA dan RTA, cukup membeli RDTA kita sudah bisa mempunyai atomizer dengan 2 fungsi sekaligus.

Post a Comment for "Inilah Perbedaan RDA, RTA dan RDTA Bagi Pemula Vape"